Rabu, 06 Mei 2015

KEBIJAKAN SEKTOR RILL



SEKTOR RILL
     DALAM
PEREKONOMIAN INDONESIA

Sektor riil/real itu pengertiannya adalah sektor usaha kecil yang ada di masyarakat terutama rakyat kecil. Contoh :  pertanian, pertambangan, dan industri ditambah kegiatan yang terkait dengan pelayanan wisatawan internasional. Sektor non-riil adalah sektor lainnya seperti: listrik, bangunan, perdagangan, pengangkutan, keuangan, dan jasa-jasa (pemerintahan, sosial, perorangan).
Sistem perekonomian Indonesia terdiri dari sektor riil dan sektor keuangan. Faktor yang berpengaruh kuat dalam sektor riil adalah sumber daya manusia (SDM). Sumber daya manusia berperan penting dalam membangun perekonomian Indonesia melalui sektor riil. Kebijakan pemerintah di pasar tenaga kerja sedikit banyak dipengaruhi oleh ILO. International Labor Organization (ILO) merupakan badan PBB yang membantu memajukan tenaga kerja dan memberikan kesempatan bagi laki-laki dan perempuan untuk memperoleh pekerjaan yang layak dan produktif dalam kondisi yang aman dan setara. Fokus yang dari konvensi ILO yang dapat diambil adalah Pelatihan dan Bimbingan keterampilan terhadap tenaga kerja di Indonesia. Dengan adanya pelatihan dan bimbingan, maka kualitas sumber daya manusia akan meningkat. Sehingga produktivitas dari tenaga kerja tersebut dapat meningkat. Diharapkan pelatihan dan bimbingan ini juga melahirkan pekerja yang profesional, produktif, mandiri, dan beretos kerja tinggi. Hal ini telah diakui bahwa keterampilan, kemampuan, dan investasi di bidang pendidikan dan pelatihan merupakan kunci untuk pembangunan ekonomi dan sosial. Dengan adanya konvensi ILO mengenai pelatihan dan bimbingan keterampilan kerja, diharapkan pelatihan dan bimbingan keterampilan kerja tersebut dapat meningkatkan kualitas SDM sehingga membuat para investor ingin menanamkan modalnya di Indonesia.
Tidak hanya pada sudut pandang pelatihan dan bimbingan tenaga kerja saja, akan tetapi SDM kita perlu ditingkatkan dengan menigkatkan kualitas pendidikan. Kondisi pendidikan dan kesehatan yang baik merupakan prasayat terbentuknya SDM yang berkualitas, yang nantinya akan menghasilkan produktivitas yang tinggi. Hal ini sejalan dengan tujuan kedua dari delapan Tujuan Pembangunan Millenium (TPM) atau Millennium Development Goals (MDGs) adalah mencapai pendidikan dasar untuk semua.
Dalam upaya meningkatkan aksesibilitas dan mutu pendidikan nasional, pemerintah telah mengucurkan bantuan dana pembangunan pendidikan dalam bentuk dana alokasi khusus atau DAK di bidang pendidikan. Tetapi yang terjadi di lapangan adalah Dana Bantuan Sekolah (BOS) tersebut lebih banyak memicu tindakan korupsi. Hal ini mengindikasikan bahwa perlu adanya perbaikan birokrasi, khususnya di dinas pendidikan, agar dana BOS dapat dijalankan sesuai dengan target dan tepat guna.
Dalam sektor riil, ada dua sektor yang berperan penting yaitu sektor pertanian dan sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah /UMKM. Sektor pertanian memegang peranan penting dalam pertumbuhan. Hal ini dibuktikan dengan pada tahun 2009, sektor pertanian menempati peringkat kedua terbesar dalam perekonomian dengan nilai kenaikan sebesar Rp. 858,3 trilyun atau 15,3 persen dari PDB.
Untuk mengurangi jumlah penduduk miskin di desa, perlu dilakukan strategi kegiatan agribisnis. Kegiatan agribisnis inilah yang akan menjadi basis pertanian yang mendukung sektor pertanian dari hulu sampai ke hilir untuk sektor manufaktur.  Dengan begitu kegiatan agribisnis diharapkan adanya nilai tambah yang akan direalisasikan di desa. Ketika kegiatan agribisnis maju, maka akan  mengurangi tingkat urbanisasi yang menjadi faktor dari masalah kemiskinan di kota.
Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM) juga dapat memberikan kontribusi positif bagi perekekonomian di Indonesia. UMKM merupakan salah satu jalan bagi rakyat yang ingin lebih produktif dengan membuka usaha (entrepreneurship). Pemerintah pun mendukung kegiatan UMKM dengan dikeluarkannya program KUR (Kredit Usaha Rakyat). Program KUR ini sejalan dengan kosep liberarisasi keuangan yang juga diforumkan dalam Microcredit Summit Campaign. Dengan bertambah mudahnya akses kredit perbankan yang difasilitasi oleh pemerintah melalui program KUR, maka akan membantu percepatan pertumbuhan ekonomi di sektor riil, melalui pertumbuhan di UMKM.
Pertumbuhan Perekenomian Indonesia juga kita lihat dari perjanjian perdagangan internasional dalam kesepakatan  Asean-China Free Trade Area (ACFTA). Salah satu tujuan utama perjanjian perdagangan internasional adalah berupaya mengurangi atau menghilangkan hambatan perdagangan, berupa tarif, dan sebagainya. Akan tetapi, menurut hasil penelitian adalah ACFTA justru merugikan Indonesia ketika melakukan perdagangan dengan sesama anggota ASEAN. Indonesia malah mengalami keuntungan ketika melakukan perdagangan yang dilakukan dengan sesama anggota ACFTA secara akumulatif dan dengan negara China. Secara garis besar, pertumbuhan ekonomi Indonesia setelah mengikuti kesepakatan ACFTA mengalami peningkatan.
Kebijakan fiskal juga berperan penting dalam perekonomian Indonesia. Hal ini dilihat dari pertumbuhan PDB riil, stabilitas tingkat inflasi, tingkat pengangguran, dan stabilitas nilai tukar rupiah. Indonesia menganut  sistem anggaran defisit. Pemerintah juga mendukung desentraslisasi fiskal yang bertujuan agar pemerintah daerah memiliki dana cukup selain dari pendapatan daerah untuk pembangunan di daerahnya, terutama untuk mengejar ketertinggalan dari daerah pusat dan pemerataan. Diharapkan kebijakan fiskal ini dapat mendorong dan menstabilkan kondisi perkonomian Indonesia.
Dengan adanya keseimbangan dan pertumbuhan yang sama baik antara sektor riil dan sektor keuangan, maka akan berdampak dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang bergerak secara positif. Kunci kesuksesan sektor riil diantaranya adalah sektor pertanian, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), perjanjian perdagangan internasional (ACFTA), dan juga peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) melalui pelatihan, bimbingan keterampilan, serta pemerataan dan peningkatan mutu pendidikan. Di sektor keuangan berupa kebijakan fiskal juga turut membantu dalam menstabilkan perekonomian. Kebijakan dari organisasi, badan, forum internasional juga berperan penting dalam menentukan dan mempengaruhi kebijakan-kebijakan pemerintah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia.





















































Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ETIKA PROFESI AKUNTANSI (SOFTSKILL) BAB 8,9,10

BAB 8 Etika dalam Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Manajemen Tanggung jawab Akuntan Keuangan dan Akuntan Manajemen Etika dalam ...