SEKTOR RILL
DALAM
PEREKONOMIAN INDONESIA
Sektor riil/real itu pengertiannya adalah sektor
usaha kecil yang ada di masyarakat terutama rakyat kecil. Contoh :
pertanian, pertambangan, dan industri ditambah kegiatan yang terkait
dengan pelayanan wisatawan internasional. Sektor non-riil adalah sektor lainnya
seperti: listrik, bangunan, perdagangan, pengangkutan, keuangan, dan jasa-jasa
(pemerintahan, sosial, perorangan).
Sistem perekonomian Indonesia terdiri dari sektor
riil dan sektor keuangan. Faktor yang berpengaruh kuat dalam sektor riil adalah
sumber daya manusia (SDM). Sumber daya manusia berperan penting dalam membangun
perekonomian Indonesia melalui sektor riil. Kebijakan pemerintah di pasar
tenaga kerja sedikit banyak dipengaruhi oleh ILO. International Labor
Organization (ILO) merupakan badan PBB yang membantu memajukan tenaga kerja
dan memberikan kesempatan bagi laki-laki dan perempuan untuk memperoleh
pekerjaan yang layak dan produktif dalam kondisi yang aman dan setara. Fokus
yang dari konvensi ILO yang dapat diambil adalah Pelatihan dan Bimbingan
keterampilan terhadap tenaga kerja di Indonesia. Dengan adanya pelatihan dan
bimbingan, maka kualitas sumber daya manusia akan meningkat. Sehingga
produktivitas dari tenaga kerja tersebut dapat meningkat. Diharapkan pelatihan
dan bimbingan ini juga melahirkan pekerja yang profesional, produktif, mandiri,
dan beretos kerja tinggi. Hal ini telah diakui bahwa keterampilan, kemampuan,
dan investasi di bidang pendidikan dan pelatihan merupakan kunci untuk
pembangunan ekonomi dan sosial. Dengan adanya konvensi ILO mengenai pelatihan
dan bimbingan keterampilan kerja, diharapkan pelatihan dan bimbingan
keterampilan kerja tersebut dapat meningkatkan kualitas SDM sehingga membuat
para investor ingin menanamkan modalnya di Indonesia.
Tidak hanya pada sudut pandang pelatihan dan
bimbingan tenaga kerja saja, akan tetapi SDM kita perlu ditingkatkan dengan
menigkatkan kualitas pendidikan. Kondisi pendidikan dan kesehatan yang baik
merupakan prasayat terbentuknya SDM yang berkualitas, yang nantinya akan
menghasilkan produktivitas yang tinggi. Hal ini sejalan dengan tujuan kedua
dari delapan Tujuan Pembangunan Millenium (TPM) atau Millennium Development
Goals (MDGs) adalah mencapai pendidikan dasar untuk semua.
Dalam upaya meningkatkan aksesibilitas dan mutu
pendidikan nasional, pemerintah telah mengucurkan bantuan dana pembangunan
pendidikan dalam bentuk dana alokasi khusus atau DAK di bidang pendidikan.
Tetapi yang terjadi di lapangan adalah Dana Bantuan Sekolah (BOS) tersebut
lebih banyak memicu tindakan korupsi. Hal ini mengindikasikan bahwa perlu
adanya perbaikan birokrasi, khususnya di dinas pendidikan, agar dana BOS dapat
dijalankan sesuai dengan target dan tepat guna.
Dalam sektor riil, ada dua sektor yang berperan
penting yaitu sektor pertanian dan sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah /UMKM.
Sektor pertanian memegang peranan penting dalam pertumbuhan. Hal ini dibuktikan
dengan pada tahun 2009, sektor pertanian menempati peringkat kedua terbesar
dalam perekonomian dengan nilai kenaikan sebesar Rp. 858,3 trilyun atau 15,3
persen dari PDB.
Untuk mengurangi jumlah penduduk miskin di desa,
perlu dilakukan strategi kegiatan agribisnis. Kegiatan agribisnis inilah yang
akan menjadi basis pertanian yang mendukung sektor pertanian dari hulu sampai
ke hilir untuk sektor manufaktur. Dengan begitu kegiatan agribisnis
diharapkan adanya nilai tambah yang akan direalisasikan di desa.
Ketika kegiatan agribisnis maju, maka akan mengurangi tingkat urbanisasi
yang menjadi faktor dari masalah kemiskinan di kota.
Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM) juga dapat
memberikan kontribusi positif bagi perekekonomian di Indonesia. UMKM merupakan
salah satu jalan bagi rakyat yang ingin lebih produktif dengan membuka usaha (entrepreneurship).
Pemerintah pun mendukung kegiatan UMKM dengan dikeluarkannya program KUR
(Kredit Usaha Rakyat). Program KUR ini sejalan dengan kosep liberarisasi
keuangan yang juga diforumkan dalam Microcredit Summit Campaign. Dengan
bertambah mudahnya akses kredit perbankan yang difasilitasi oleh pemerintah
melalui program KUR, maka akan membantu percepatan pertumbuhan ekonomi di
sektor riil, melalui pertumbuhan di UMKM.
Pertumbuhan Perekenomian Indonesia juga kita
lihat dari perjanjian perdagangan internasional dalam kesepakatan Asean-China
Free Trade Area (ACFTA). Salah satu tujuan utama perjanjian perdagangan
internasional adalah berupaya mengurangi atau menghilangkan hambatan
perdagangan, berupa tarif, dan sebagainya. Akan tetapi, menurut hasil
penelitian adalah ACFTA justru merugikan Indonesia ketika melakukan perdagangan
dengan sesama anggota ASEAN. Indonesia malah mengalami keuntungan ketika
melakukan perdagangan yang dilakukan dengan sesama anggota ACFTA secara
akumulatif dan dengan negara China. Secara garis besar, pertumbuhan ekonomi
Indonesia setelah mengikuti kesepakatan ACFTA mengalami peningkatan.
Kebijakan fiskal juga berperan penting dalam
perekonomian Indonesia. Hal ini dilihat dari pertumbuhan PDB riil, stabilitas
tingkat inflasi, tingkat pengangguran, dan stabilitas nilai tukar rupiah.
Indonesia menganut sistem anggaran defisit. Pemerintah juga mendukung
desentraslisasi fiskal yang bertujuan agar pemerintah daerah memiliki dana
cukup selain dari pendapatan daerah untuk pembangunan di daerahnya, terutama
untuk mengejar ketertinggalan dari daerah pusat dan pemerataan. Diharapkan
kebijakan fiskal ini dapat mendorong dan menstabilkan kondisi perkonomian
Indonesia.
Dengan adanya
keseimbangan dan pertumbuhan yang sama baik antara sektor riil dan sektor
keuangan, maka akan berdampak dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang
bergerak secara positif. Kunci kesuksesan sektor riil diantaranya adalah sektor
pertanian, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), perjanjian perdagangan
internasional (ACFTA), dan juga peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM)
melalui pelatihan, bimbingan keterampilan, serta pemerataan dan peningkatan
mutu pendidikan. Di sektor keuangan berupa kebijakan fiskal juga turut membantu
dalam menstabilkan perekonomian. Kebijakan dari organisasi, badan, forum
internasional juga berperan penting dalam menentukan dan mempengaruhi
kebijakan-kebijakan pemerintah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi
Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar